Aku pulang membawa kertas buram yang berisi keterangan ekstra kurikuler.
Pilihannya begitu banyak, komputer, bahasa inggris, tari, pramuka, bahasa jepang, karate, basket, bulu tangkis dan menjahit.
Lama kamu berkerut memandangiku dan tidak menanda tangani kertas buram yg kubawa.
' Nggggg...Tanda tangani dong pak, besok dikumpul.
(Kau tetap memandangku) tak melakukan permintaanku
Aku memasang wajah memelas
' Pak, tolonglah ditanda tangani'
Kau menghela nafas dan bertanya
'Kenapa harus memilih karate?, bukankah begitu banyak pilihan yg lain?'
' Ya karena aku ingin belajar karate, aku ingin menendang cowok-cowok nakal disekolahku. Aku ingin kuat berantem dengan mereka'
' Ah, kamu itu perempuan nak, dan hanya kamu satu-satunya keturunan perempuan dikeluarga kita'
Kaupun tak menanda tangani kertas buram.
Keesokan harinya, walaupun aku belu tau satu juruspu, aku yakin betul siapa lelaki pertama yg ingin kutendang.
Bukan lelaki seumuranku yg menggodaku disekolah, tapi lelaki setengah baya yg dengan kuasanya datang kesekolahku, bertemu guru BP berbicara agar sebaiknya aku diarahkan untuk menari, agar jiwa perempuanku lebih halus.
Ugh! Sungguh mengesalkan.
28 september 2008
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Monday, September 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment