Wednesday, January 17, 2007

Siwaratri

Siwaratri atau malam siwa merupakan sebuah momen saat Siwa memberikan anugrah pengampunan dosa kepada Lubdhaka. Hari ini momen itu dirayakan kembali, akankah kita menjadi Lubdhaka –Lubdhaka yang lain? Sebuah pertanyaan muncul apakah benar dosa itu dapat di hapuskan begitu saja dengan kemurahan hati Siwa? Benar atau tidak dosa dihapuskan biarkanlah tetap menjadi rahasia antara Lubdhaka dengan Siwa. Sebuah pilihan lain muncul ketika pertanyaan dapat atau tidak dosa dihapuskan belum mendapat jawaban pasti. Bagiamana dengan memulai malam Siwaratri ini dengan kesadaran? Kesadaran yang dapat diartikan untuk meningkatkan kesadaran rohani dalam menghadapi dinamika kehidupan yang penuh gejolak, minimal menyadarkan diri untuk tidak menambah dosa lagi atau dengan segala kekuatan untuk menahan diri tidak melakukan sesuatu yang dianggap dosa. Sepertinya merupakan sebuah pilihan yang cukup bijak.

Menyadarkan diri sendiri memang tidak dapat dilakukan dalam tempo hanya semalam suntuk ketika momen siwaratri datang, seperti halnya ritual melek/ tidak tidur dalam waktu 36 jam saat merayakan siwaratri, kemungkinan juga itu peluang membuat dosa lagi. Banyak yang mengunjungi pantai malam itu bertujuan untuk bersembahyang, tapi setelah sembahyang banyak juga dari mereka mengambil formasi dua-dua yaitu satu lelaki dan satu perempuan apakah mereka cukup kuat iman untuk tidak menambah dosa lagi?

Bagiamanapun itu kita sebagai umat yang dibekali rohani dan iman, melalui momen ini berusaha mengingatkan dan menyadarkan diri secara terus menerus setiap saat untuk tidak menambah dosa lagi. Alangkah baiknya kalau setiap malam kita anggap Siwaratri sehingga memiliki kesempatan lebih untuk memohon ampunan dosa dan meningkatkan kesadaran diri untuk tidak menambah dosa. Masalah diampuni atau tidak urusan nanti saja, yang penting sadar aja dulu.

Umat sedharma, selamat melakukan pengampunan dosa, jagalah hati, fikiran dan perbuatan.