Thursday, March 13, 2008

Sendiri

Pernahkah anda merasa takut sendiri? Takut tidak mempunyai teman, sahabat ataupun keluarga yang peduli?


Dulu saya pernah merasa was was jika dalam 1 jam handphone saya tidak berbunyi. Bagi saya, itu sebuah pertanda teman-teman tak ingat saya. Dengan sigap jari saya akan mengetik sms untuk dikirimkan kepada mereka dan mengirim ulang sms jika ternyata tak dibalas. Fasilitas lain seperti Yahoo messenger, Email, Friendster ataupun Facebook juga saya gunakan untuk tetap berkomunikasi dengan teman.

Tentunya karena saya merasa takut sendiri.


Beberapa minggu ini saya merenung, apakah semua itu nyata?

[setelah begitu lama memandangi foto ayah saya]


Saya terdiam cukup lama, melihat kenyataan. Benak saya terasa penuh namun hanya terfokus pada satu hal. Yepp !!! Perjalanan hidup; Lahir, tumbuh berkembang, bertahan hidup, sakit dan meninggal.

Semua diawali dan diakhiri dengan kesendirian.


Jadi jika seperti itu haruskah kita takut pada kesendirian?


Ketika tubuh kita menjadi abu yang tertinggal hanya nama dan kenangan, sisanya tak ada. Atau ketika kita hidup mencapai puncak kejayaan; orang-orang datang dan pergi memberi sanjungan, celaan dan penghianatan. Semua itu adalah elemen penting untuk melengkapi kisah kehidupan kita. Mereka hadir sebagai pemain pendukung, pemeran utama dalam cerita perjalanan hidup tetaplah diri kita sendiri.


Memori saya terbuka kembali oleh cerita “Pak Yoyo” tentang perjalanan hidup yang
menurutnya bahwa kehidupan itu seperti Piramid, mengkerucut ke atas hingga sampai pada puncaknya sebuah titik nol = kosong.


Kini, saya tidak takut sendiri lagi. Jika kita bersahabat dengan kesendirian akan terasa indah. Toh semua pada akhirnya kembali pada titik nol. Sendiri lagi.

Salam kasih,

Kadek Purnami