Thursday, December 17, 2009

Mimpi dan fikiran liar

Ipar perempuanku begitu antusias menceritakan mimpinya tentang aku.

Dia bermimpi aku meninggal,
Akupun antusias mendengarkannya.

Ah ini yang menyenangkan ( fikirku)

diceritakan bahwa aku mati dan mayatku tidak ditemukan.

---
Apakah jika aku meneruskan rencanaku ke thailand seorang diri itu sebuah jalan menuju kesana? Untuk lenyap selamanya?

Bukankah menyenangkan mati dengan sempurna tanpa meninggalkan jasad sekalipun?

Akupun mulai berfikir liar, mereka-reka kematianku yg sempurna.

Pesawat yang kutumpangi jatuh di gunung atau laut hingga jasadku tak ditemukan.

Atau mungkin saat aku mengunjungi salah satu kebun binatang aku dimakan macan atau buaya?

Atau bisa jadi aku diculik di negara orang, kemudian dikuliti dan lemaku diambil dan dijual untuk bahan kosmetik?

Atau terjadi kecelakaan pada kendaraan yg kutumpangi, paspor dan semua identitasku hilang?

Hmmmm sempurna.

Tapi ibuku tiba-tiba berkata,

Ah kalau dimimpikan mati pasti umur panjang. - itupun jika iparku ingat membalikkan bantalnya.
( Kurasa tidak, bapakku kumimpikan mati, seminggunya lagi mati, karewna aku lupa membalikkan bantal hehehe)

Tapi semua lamunanku menjadi buyar saat mendengar lelaki kecilku berkata

"Bunda, tolong bacakan cerita "

Ah, kau malaikat penyelamatku, bahkan dari lamunan liarku.
Tak usah membalikkan bantal.


Ubud, 17 desember 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Jenuh

Jenuh aku melihat matahari terbit tiap pagi,
Jenuh pula melihatnya terbenam tiap senja.
Jenuh aku mengikuti aturan waktu yg penuh angka-angka yg disepakati.

Jenuh bertegur sapa
Jenuh berekspresi untuk reaksi sosial,
Jenuh kenapa harus makan berulang-ulang.

Aku ingin lupa ..
Jenuh aku menjadi ingat


Jenuh pula menuliskan nama diakhir tulisan..


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT