Sunday, November 29, 2009

Sepasang sayap yang nyaris patah

Aku tak mampu mengepakan sayap ini sendiri,
Kita ini sepasang..
Jika kau memilih berhenti.
Aku pasti tiada arti.


Kita tak akan tahu lagi pulau diseberang itu,
Juga tak akan bisa menyeberangi lautan itu.
Karena kau tak ingin terbang.


Kau lelah, ingin berhenti
Aku jengah tiada arti.


Aku tak ada guna lagi
Kecuali untuk mengipas angin kecil, hanya mampu tuk terbangkan debu dan daun kering.
Tak mampu lagi pukau si kupu-kupu.


Kita sepasang sayap yang nyaris patah.


27 November 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Friday, November 27, 2009

Benang merah

Aku hanya tahu pohon kayu manis, dan belimbing yang ada dihalaman rumahku. Katanya di luar sana ada banyak sekali jenis pohon lainnya.

"Ya, banyak sekali jenisnya"

Hewan-hewan juga ada banyak jenisnya ya diluaran sana? Aku hanya tau anjing, burung, ayam dan babi yang aku pelihara dirumah.

"Ya, ada banyak jenis hewan"

Jadi aku tau sedikit ya?

"Ya, sedikit sekali yang kamu tau"

Apakah matahari dan bulan yang kita pandang sama?

"Ya, sama, cuman waktu kita memandangnya saja yang beda"

Apakah Tuhan kita sama?

" Sama, cuman aku memanggilnya Bapa, kau memanggilnya Om"

Banyak yang belum aku ketahui diluaran sana, banyak juga yang hal berbeda yg kamu tau. Apa yg membuat kita menjadi bersama disini?

" Cinta "



Ubud, 27 november 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, November 23, 2009

Kupu kupu

Aku urung membunuh seekor ulat besar yang menggelayut di bunga setaman.

Karena ingin kulihat seekor kupu kupu cantik kelak.

Kupu-kupu yang akan terbang menyapa angin, air dan cahaya.

Yang akan bertegur sapa bersama burung, kumbang dan belalang.

Yang akan menatap ulat di kebun setaman.

Kau akan menyapa sebanyak yang kau ingin.

Walau sebentar hidupmu, namun kau telah memukau oleh cantikmu
Sehingga kau tetap diingat dalam singkatnya usia.


Ubud, 23 november 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Aku wanita yang bersimbah air mata

Aku wanita, yang bersimbah air mata.

Pada kehilangan-kehilangan yang hadir setiap saat.
Sirna sempurna tak bewujud.

Pada kegagalan-kegagalan hidup yang terlalu karib untuku.
Menjadikannya begitu akrab

Pada luka-luka yang ditorehkan tajamnya cinta.
Yang membuat hilang daya

Aku wanita, yang bersimbah air mata oleh lelahnya perjalanan hidup.


Ubud 23 november 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, November 22, 2009

Aku yang tak sempurna

Aku yang tak sempurna


Bukan, bukan mataku yang buta,
Bukan jua telingaku yang tuli
Tak ada cacat dalam fisikku
Untuk bisa menjadi bagianmu.


Bukan, bukan hatiku yang terbelah.
Hatiku utuh kupersembahkan untukmu.
Bahkan, jika kau mampu menyebutkan sebuah angka tertinggi penentu keutuhan hati, sejumlah itulah hatiku menyayangimu.


Bukan, bukan Cinta kita yang kunodai.
Tidak setitikpun kunodai janji cinta kita.
Bersih kujaga putih ini.
Hingga akhir nafasku
Cintaku untukmu


Tapi aku tak sempurna untukmu
Aku tak akan mampu menjadikanmu lelaki seutuhnya.

Aku yang tak sempurna


Ubud, 22 november 2009
D.purnami

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT