cemas,
resah,
gelisah,
waktu terasa lama
membuat hati semakin resah
menghirup nafas dalam
sekedar tenangkan hati
yakinkan diri semua akan berjalan lancar
keringat dingin mengucur
menambah ketakutan
pintu terbuka
ramah sapanya
seolah ingin tenangkan gelisah
genggaman tangan harus kulepas
melangkah seorang diri
tanpa menoleh kebelakang
sepi
hanya aku dan dia
sorot lampu silaukan mata
aku semakin bergetar
telinga mendengung
lidah kelu
tak ingin ucap kata
takut semakin menyergap
tangan halus
dentingan alat bersentuhan
perih...
tersayat...
nyeri..
mengerang..
mengejang...
aku masih sendiri diruangan itu
kubuka mata
semua telah selesai
dia tersenyum
semua segera baik-baik saja.
Sunday, May 6, 2007
.. tak salah ucap
kata-katanya bagai sebuah maklumat
menghunus tajam menyayat hati
lelehkan air mata yang tak seharunya jatuh
melemaskan seluruh saraf
berharap aslah dengar
atau salah ucap
sekedar guyonan di siang hari
tuk usir penat
mata beradu
saling yakinkan diri
hanya lelucuon intelektual
mencoba terbahak
tetapi tak ada yang lucu
yang tersisa kelu
ketika yang didengar tak salah kata
coba tenangkan diri
berkata dalam hati
dia hanya manusia biasa
sekedar ramalan didukung data dan fakta
bicara berdasar diagnosa
dia bukan penentu
***d.purnami, mei 2007
menghunus tajam menyayat hati
lelehkan air mata yang tak seharunya jatuh
melemaskan seluruh saraf
berharap aslah dengar
atau salah ucap
sekedar guyonan di siang hari
tuk usir penat
mata beradu
saling yakinkan diri
hanya lelucuon intelektual
mencoba terbahak
tetapi tak ada yang lucu
yang tersisa kelu
ketika yang didengar tak salah kata
coba tenangkan diri
berkata dalam hati
dia hanya manusia biasa
sekedar ramalan didukung data dan fakta
bicara berdasar diagnosa
dia bukan penentu
***d.purnami, mei 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)