Thursday, May 3, 2007

arti hadirnya


datang tanpa ketukan

masuk menelisik menuju yang terdalam

bersemayam dan mengendap dalam lubuk.


datang dan pergi bagai sebuah musim

sisakan rindu di hati tuk dinanti

terbang tertiup angin

kembali terbawa masa

tak selamanya dapat kugenggam

hanya sisakan harapan yang selalu kurindu


resah saat penantian tak kunjung tiba

indah ketika dia kembali menyapa

merindu

mendambakannya

entah esok akan terasa sama

atau hanya hampa


angin tuntunlah tuk ikuti hembusanmu

menemui harapan memupuk rindu

agar bisa rasakan hal yang sama


*** d.purnami, 3 May 2007.

... yang terbaik '

aku tak menunduk lagi

tak akan ingkari

atau bersembunyi

dan takut


aku berani

mengetuk pintumu

menengadah

menyapamu

tanyakan jalanku


aku siap atas jawabanmu

tulus, iklas dan berserah

menerima segala hendak


kuyakin kau tak akan siakan aku

dan beri yang terbaik


*** d.purnami
Ubud, Mei 2007

Bangku panjang stasiun

malam kian pekat

aku masih terduduk di bangku panjang stasiun

menanti kereta terakhir yang lewat

berharap kau ada disana


entah sudah berapa puisi yang tercipa

terangkai dalam indah dan perihnya kata

mengenang cerita lalu tentang kita

dalam bangku panjang stasiun


tak ada kereta lagi yang datang

dingin telah menusuk tulang

syal merah kukalungkan

beri dekapan hangat


mentari telah merekah

kau tak ada di kereta terakhir itu

bangku disisiku telah terisi

Tapi bukan olehmu


*** d.purnami.
Ubud, April 2007

Sudut kecil

hanya sebagian tak utuh

kau isi satu sudut saja

dirasakan olehnya sudah penuh

dan kau dihamba penuh sahaja


Padahal bagimu dia tak cukup sempurna

Tak cukup indah untuk kau bawa

Tapi tetap kau tempati sudut kecil itu


aku datang tuk isi sisa sudut yang lain

tak diberikan ruang sedikitpun

ruang itu akan tetap kosong

hanya disisakan untukmu


aku melihat dia sempurna

dan aku ingin isi dengan penuh

pergilah kau dari sudut kecil itu

agar aku bisa isi dengan utuh


*** d.purnami April 2007