Friday, December 4, 2009

Nikmat menjadi gila

Pada waktu kemarin,
Aku begitu bersemangat sampai lantang menyuarakan
" Serius, aku ingin hidup lebih lama lagi, aku harus sembuh dan sehat, ada yang harus aku lindungi dan perjuangkan, aku tak ingin mati muda dan meninggalkan malaikat kecilku seorang diri"

Itu adalah waktu kemarin,
________

Hari ini telah berbeda,

Matahari masih tetap bersinar, burung pun bernyanyi, tapi aku merasa gelap, nyanyian burung seperti hantu yang merintih sakit.

Ya benar-benar berbeda dengan waktu kemarin.
---------

...... Aku terdiam mencoba hening,mendengarkan rintihan si hantu lamat-lamat.
Kenapa begitu dekat dan nyata?
Nampaknya itu bukan rintihan si hantu, aku mengenal rintihan itu dengan baik. Ya memang benar bukan hantu.

Ah,
Ternyata itu aku yang merintih kenapa begitu pilu, gigil dan dingin.

Akupun kembali terkaget mendengar degup jantung yang keras, terkadang cepat, lambat, terhenti dan kemudian cepat lagi.
Mungkinkah orang disebelahku takut sehingga detaknya begitu kacau?
Aku melihat lagi, tak ada orang lain disini kecuali aku.

Ah,
Lagi-lagi itu aku. Aku tak mengenali detak jantungku sendiri.

Akupun terengah,
Aku jengah
Dan kemudian aku lelah.

Ah,
Bisakah aku tak bangun lagi?
Berhenti berjuang, dan mati muda saja?

Aku tak punya siapa-siapa.
Teman, kawan, saudara, semua terdiam tak bersuara.
Apakah aku yang kelu atau mereka?

Ah,
Tak perlu dirisaukan, bukankah hidup ini memang sendiri?
Ya berjalanlah kembali sendiri.

-----------
Detik ini,
Mereka pun mulai menyebutku gila.
Predikat yang bagus. Sekalian saja berlaku gila, bukankah lebih gampang daripada harus bermuka manis saat hati hancur?

Ya, menyenangkan aku tak usah bangun berhari-hari, tak usah makan, tak usah mandi. Menyenangkan bukan?

Baiklah, aku akan menarik selimutku kembali, menutupi tubuhku, biar masih gelap kurasa, mendengarkan suara hantu, suara perut yg mengeroncong, dan suara jantung yang berdangdut. Biar bau ini semakin masam, rambut semakin gimbal.

Bukankah nikmat disebutnya gila?


Ubud, 4 desember 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT