Wednesday, January 3, 2007

Tahun Baru

Semua berdebar menghitung detik-detik terakhir pergantian tahun yang sangat di nantikan untuk dirayakan.
5.. 4… 3… 2… 1… TOeeettttt.. toeett…. Toeett…prreeettt…..Prreettt !!!!!!!! Bunyi terompet bising ditiupkan disambut sorak sorai menggema dengan lonjakan penuh kegembiraan. Volume musik dengan beat cepat dinaikkan dan mengeluarkan dentuman keras, menghentakkan gairah dan semangat pesta yang tinggi. Minuman ditegak hingga membakar tenggorokan membuat semua seakan melayang dalam harapan dan kegembiraan yang penuh sukacita menyambut datangnya tahun baru.

Sebuah pemandangan yang hampir sama tiap tahunnya. Terompet dan topi seakan telah menjadi sebuah ikon menghiasi semarak perayaan. Tentunya hal ini memberikan berkah tersendiri bagi para penjual terompet yang mendapatkan rezeki musiman akhir tahun. Berbagai acara di gelar dengan suguhan menarik oleh hotel, restaurant, kafe, dan klub malam untuk mengais rejeki dari sebagain besar orang yang loyal di malam yang spesial ini. Tak urung bagi mereka yang bergerak di dunia hiburan akan kebanjiran Job. Penyanyi , Band yang sedang naik daun, dan MC di datangkan dari ibu kota. Tak hanya mereka, para penghibur lokalpun kecipratan rejeki. Group penari tradisional datang dengan seperangkat gamelan dan penarinya berbondong-bondong menggunakan truk. Kemeriahan pesta akan semakin terasa dengan menyaksikan kembang api di kegelapan langit malam. Dana jutaan rupiahpun dirogoh untuk melengkapi suasana yang beberapa menit tersebut.
Sepertinya perayaan ini telah merasuk di sukma setiap umat manusia. Malam yang spesial ini juga dimanfaatkan oleh kaum muda untuk mendapatkan ijin menegak minuman berakohol dari para orang tuanya, dengan alasan sekali setahun. Alhasil minuman keras dengan label ijin dari departemen kesehatan laris manis malam tersebut. Setidaknya lebih baik daripada meminum arak oplosan yang sering tidak diketahui kadar akoholnya. Dan sebagian anak muda telah memulai ritual mabuk dari sore hari dan mencapai puncaknya tengah malam.
Malam ini tak hanya dihiasi gegap gempita, ketika akohol mulai merasuki saraf, kontrolpun semakin melemah, dan sering berakibat fatal, kawanpun menjadi lawan. Seorang ibu harus dibangunkan tengah malam oleh deringan telfon sang anak yang sedang terbaring di rumah sakit. Begitulah keramaian perayaan tahun baru semua orang bergembira dan bersuka cita melawan kantuk hingga tengah malam bahkan subuh.
Malam pergantian tahun ini juga merupakan sebuah waktu yang tepat untuk membuat sebuah permintaan yang diyakini akan terkabul “ Close your eyes, make a wish, and your dream came true” dan pernahkah kita membayangkan permintaan sekian juta orang di malam tersebut? Semoga aja Tuhan tidak krodit mendengarnya seperti jaringan telfon seluler yang ngadat malam tersebut, jutaan sms selamat tahun baru harus pending dan mengantri untuk sampai ke tujuan. Namun bagaimana dengan seseorang yang melewatkan detik-detik pergantian tahun hanya dengan tidur, apakah dia tidak memiliki permintaan atau harapan di tahun 2007?