Wednesday, February 11, 2009

setahun

Setahun sudah berlalu
Tak sekepingpun ingatan tentang lelaki itu pudar.
Dia masih tetap hidup dalam ingatanku

Lelaki yang selalu menceritakan tentang indahnya dunia
Lelaki yang percaya tentang hidup adalah pengabdian
Lelaki yang sering lupa mengajariku salam perpisahan

Dialah,
Lelaki yg tak punya apa-apa kecuali cinta dan keteguhan hati
Lelaki yang pergi di hantar cinta manusia dan disambut rindu alam.

Pada hujan aku kenang diammu
Pada api aku kenang hangatmu
Pada angin aku kenang baumu
Pada debur ombak aku kenang hidupmu

Cinta dan kenanganmu membuat aku akan tetap bertahan
Melanjutkan seribu kisah tentang kehidupan.

( setahun kepergian ayah tercinta)
11 februari 2009 12.00 wita

Friday, February 6, 2009

Bersamamu

Dengan pasti kujejakkan langkah
meninggalkan satu fase kehidupanku.
untuk merengkuh dirimu, lebur menjadi satu.

Sepakat kita bergandeng tangan untuk berjalan
menantang masa depan
walau tak tahu angin akan berhembus kemana.

---------- Bersamamu aku berani.

Mari,
Rasakan denganku tarian sang daun
kicauan sang burung
dan gerimis hujan yang kan menemani kita merenda sang waktu.

--------- Bersamamu aku bersuka cita.

Wanitaku,
Kau laksana pelangi, warnai dunia kecilku
kaulah alasanku untuk merayakan kehidupan
ijinkan aku menjadi mataharimu
mengucap satu janji untuk selalu menyinari cakrawala hatimu.

-------- Bersamamu kau jadikan aku lelaki seutuhnya

Dewiku,
Pada tanganmu aku berpegang,
pada matamu aku yakin tentang hidup
pada jiwamu aku berserah
kaulah pelabuhan akhir dari semua perjalanan panjang ini

--------- Bersamamu aku akan menempuh perjalanan hidup ini

Kadek Purnami
5 Februari 2009; / 15.00wita
[ dedicated untuk seorang sahabat kecil yang sedang berbahagia ]

Matahariku

Ingin kuceritakan kisah sebuah pagi yang tanpa matahari.

[..dari sisi jendela tempatmu berdiri, kutatap kabut tipis menutupi bukit yang membuatnya tampak samar, tapi jelas aku tahu bukit itu tetap indah.]

Tulus kubiarkan setengah jiwaku pergi bersamamu,
agar mampu buatmu tersenyum,
agar tak gigil oleh dingin,
tak luruh oleh sepi,
tak hampa oleh kosong.

------ Setengah; sejatinya dialah seutuhnya.

Saat kau jelang hari sendiri dalam keterasingan;
Ijinkanlah aku menyandingkan tapak yang sama dalam setiap langkahmu.
menari bersamamu dalam gemulai bayang yg kau cipta
berbisik lembut dalam keheningan hati.

-- Hingga yang ada hanya dirimu yang luruh bersamaku

Tak perlu kau hitung waktu bahkan menantinya,
Karena dialah waktu yang sesungguhnya ada bersamamu.

Jika sang pencinta bertanya, untuk apakah dia terikat ?
Hanya untuk sebuah waktu yang ingin dinikmati bersama
hingga akhir nafas

Ingatlah,
Matahari tak akan pernah sendiri menandai waktu,
Bulan dengan setia akan mengganti siangmu menjadi malam.
Dialah seutuhnya waktu.

d.purnami
4 Februari 2009