Tuesday, September 15, 2009

Wanita dengan kelebihannya

Wanita dengan kelebihannya.


Dewi, terlahir dengan dianugrahi otak yang encer dan pintar dari keluarga guru, Dewipun bekerja menjadi dosen disebuah perguruan tinggi bergengsi. Dewi bekerja dengan kelebihan tuhan yg diberikan padanya yaitu kepintaran.


Tika, lahir dari keluarga kaya raya, tak begitu pintar, juga tak cantik. Rasanya dia ga butuh pintar dan bekerja pada orang lain. Aset kekayaannya masih memadai sampai tujuh turunan.
Tika diberi kelebihan lahir pada keluarga kaya.


Rara, terlahir dari keluarga biasa saja, dia juga tak pintar, tak juga cantik, tapi dia mempunyai mental yg gigih bekerja, tak pernah malu mengerjakan pekerjaan kasar, yg penting dia bisa hidup untuk keluarganya.
Rara di beri kelebihan mental yg kuat.


Gina, tidak pintar, keluarganya miskin, mentalnya agak malas bekerja kasar. Cita-citanya menjadi kaya seperti perempuan di pemain sinetron. Gina dianugrahi tubuh yang molek dan kulit putih dan paras ayu. Gina dilahirkan tanpa bapak, ibu gina dulu wanita yang nakal. Diperkirakan ayah Gina salah seorang pelanggan ibunya yang berhidung belang.

Karena hanya kelebihan fisik yang dianugrahkan oleh tuhan padanya, maka ginapun bekerja dengan menggunakan kelebihan yang dia punya. Gina bekerja dan mencari uang dengan menggunakan kelebihan fisik tubuhnya.
Ginapun menjabat profesi PSK.


Gina sering kena razia karena bodoh, pelanggannyapun bukan kalangan atas karena jaringannya masih kelas bawah.

saat ditangkap Gina diminta untuk tobat, maklum mendekati bulan ramadhan, tapi Gina tak mau tobat, karena Gina bodoh dia tak melihat tulisan bulan ramadhan dikalendernya melainkan bulan september, Gina tak tau dirinya memeluk agama apa, karena ibunya tak pernah sholat. Juga tak pernah merayakan perayaan apapun. Tapi ibunya mempunyai perayaan setiap malam dengan para lelaki. Itulah perayaan yang dikenal Gina.

Yang gina tau cuman bekerja menggunakan kelebihan yang dianugrahkan tuhan padanya.
Dia tidak mencuri dan menjahati orang lain.

Dia cuma menjual tubuhnya, bukan menjual kepintaran otaknya.

Jadi, mari kita lihat kembali kelebihan kita dimana? Semua anugrah Tuhan.
Tak ada yang nista, tak ada yg mulia.
Semua ciptaan Tuhan.

Salam.
D.purnami
15 September 2009

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT