Friday, December 15, 2006

tiga belas desember

Malam ini pantai jimbaran terlihat tenang, deburan ombak putih menghempas ringan dengan desiran angin yang hangat. Lampu –lampu terlihat indah menata bukit Pecatu. Beberapa pesawat terbang landai mengerlipkan lampunya. Cukup ramai para turis menikmati makanan seafood di pinggir pantai dengan iringan musik latino. Kami terdampar disini untuk sebuah perayaan. Senda gurau, tawa riang yang sedikit gaduh menghiasi malam, berbagai topik cerita sambung menyambung satu sama lain. Disela tawa aku teringat akan kejadian beberapa tahun silam, ketika Bom meledak disini, betapa sedih dan pedihnya keluarga mereka yang diinggal. Turis dan Teroris, sama-sama berawalan T - dan berakhiran – iS, tapi dua hal tersebut membawa dampak yang berbeda, Turis sering mendatangkan rejeki bagi kebanyakan orang yang bergelut di bidang pariwisata, sedangkan teroris kini menjadi musuh bebuyutannya.
Mengerikan dan menyedihkan meninggal dalam keadaan seperti itu.


Uhhmm … kematian rahasia Tuhan, tak akan lari kemana jika sudah waktunya tiba, kapan, dimanapun dan dalam situasi apapun jadi. Tapi kalau boleh memilih aku tak ingin mati sia-sia, jika suatu hari memang harus dihadapkan pada kematian aku ingin mati di tempat tidur di saksikan orang-orang terkasih

Gglleekkk..!!! kenapa kematian yang harus kufikirkan pada malam yang indah ini, bukankah kita harus bersuka cita dengan perayaan ini..

Shaallooommm!!!! Kami mengangkat gelas dan menyantap berbagai hidangan laut panggang. Malam makin larut dan kami memutuskan segera hengkang dari tempat ini sebelum masuk angin.

Pramuniga datang menghampiri dengan tagihan bill makanan, kami terkejut dengan potongan harga yang diberikan cukup banyak. Dan aku menatap tanya padanya, Sang pramuniaga mengatakan karena kami adalah “ Semeton Bali” (saudara sesama orang bali) jadi sepantasnya mendapatkan diskon.


He..he.. he..he.., bagaimana kalau keluar kota apakah mendapatkan potongan harga juga dengan alasan kita adalah “ Saudara Setanah Air” atau “ Sesama ciptaan Tuhan” harus saling mengasihi
Damainya dunia ini..

Selamat buat kalian yang berbahagia, happy birthday dan anniversary !!!
Love u.

Galang Bulan

Saat matahari mulai tenggelam dan langit kelam mulai menghitam, ketika itulah keindahanmu nampak dengan agung, dihiasi taburan bintang yang berkerlip menawan hati. Walaupun kau tak bisa bersinar sendiri, matahari akan dengan setia meminjamkan cahayanya untukmu. Terima kasih matahari atas kerendahan hatimu Bulan tetap dapat bersinar dengan indah dan dikagumi.

Bakarlah dupa, hiruplah wangi aromanya hingga merasuk sukma, terbanglah bersama asapnya, warna-warni bunga akan mengantarmu dalam mantram Gayatri. Persiapkanlah senyuman terindahmu karena kau akan bertemu denganNya.
Galang bulan dua puluh lima tahun silam, tepat pada saat bulan purnama memancarkan cahayanya yang indah, terlahir seorang bayi perempuan mungil yang diberikan nama Bulan Nadi.
Selamat datang awal kehidupan