duduk diantara kursi kosong
menjadi saksi jatuhnya senja
menikmati semilir angin
hampir dua jam
berceloteh tentang hal yang terlintas di benak
menertawakan kekonyolan hidup
memberi hangat suasana dalam keakraban
menyeruput kopi yang mengepul
mengisap dalam rokok kretek
dan mereguk anggur merah
kutatap dirimu
dalam setiap tegukan kopi
ku tahu kau menelan kenyataan
dalam setiap isapan rokokmu
kutahu kau katakana betapa kau cinta padaku
dalam setiap hembusan asapmu
ku tahu kau betapa menginginkanku
dan dibawah anggur merah
kau ingin berteriak
senja berganti petang
aku belum beri kau isyarat
***d.purnami
23 Mei 2007
No comments:
Post a Comment