Friday, April 20, 2007

19 April - Sebuah hari yang tercipta untukku

Pagi ini cuaca sangat cerah, tak seperti hari-hari kemarin yang selalu diselimuti mendung.
Kubuka jendela menghirup udara segar dan medengarkan kicau burung. Duduk dipinggir jendela sembari menikmati secangkir kopi panas sangat pas untuk membangkitkan semangat menyambut pagi. Pepohonan hijau dan biasan cahaya dari air kolam renang menyejukkan mata. Kutatap mentari serta merta berbisik dalam hati

“jadilah matahariku hari ini dan terangi jiwaku”


Hari ini usiaku bertambah, waktukupun kian berkurang di dunia ini.Hal itu semakin menyadarakanku untuk berusaha mengurangi berbuat dosa.

Kulirik lelakiku yang masih terbenam dalam balutan selimut, urung niatku membuka kelambu, karena tak ingin angin usik tidurnya. Belahan jiwaku yang selalu hadir dengan kesederhanaan, kesabaran dan ketulusan membuatku tetap bergadeng tangan bersama arungi kehidupan.


Tak ada pesta yang meriah dalam hari ulang tahunku kali ini. Lilin tak kunyalakan di atas kue tiramisu kegemaranku, tapi aku nyalakan diatas altar suci. Aku bersimpuh menunduk dalam waktu yang cukup lama berucap syukur aku masih bisa nikmati hidup hingga hari ini.

Matahariku telah terbenam tinggalkan senja merah yang merekah hangat. Kembali kududuk di dekat jendela resapi anugrah terindahNya, rangkaian tulip putih nampak menonjol dan indah di pojok ruangan, menyiratkan kesederhanaan dan ketulusan.

Teruntuk mereka yang mengasihiku; keluarga dan sahabat tercinta, terima kasih telah warnai hidupku menjadi lebih indah.

No comments: