Dulu, pernah ada dua cinta yang telah disatukan
Pada semenanjung pantai nan indah ini.
Kini dua cangkir kopi yang mengepul terhidang hangat pada pesisir pantai yang sama.
Remahan roti yang diserbu burung dara
Tak mengusik cerita kita
Tak ada awal dan akhir
Terbang begitu saja seperti angin yang ringan
Tak ada ingin tuk membuat cerita yang sama tentang cinta yg disatukan
Kau berkisah tentang masa lalu
Dan aku bercerita tentang masa kini
Dan masa depan tak akan menyatukan kita.
Debur ombak begitu indah mengantarkan buihnya
Aku tak sekokoh karang ditebing untuk menahan perasaanku
Juga tak selembek pasir yg digerus ombak
Aku adalah kedalaman laut yg mencoba tenang
Menyembunyikan riak riak kecil yg bergejolak
Kopi ini terlalu cepat dingin oleh udara sebelum sempat kuseruput
Dan matahari seolah ingin cepat tenggelam
Para peselancar telah pulang
Kedai kopi ini pun akan segera ditutup
Aku menuliskan sebuah nama pada pasir putih
Bukan kata cinta
"Bondi'
Aku tak ingin mengukir kisah yang sama.
Ubud, 16 november 2010
Kadek purnami
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Tuesday, November 16, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment