Thursday, May 13, 2010

Tak ada keberhasilan yang hanya disebabkanoleh diri sendiri.

Mungkin pernah suatu ketika kita merasa sangat bangga pada diri sendiri; baik itu keberhasilan akan sebuah prestasi atau kesuksesan dalam karier.

Kerapkali kita hidup dilingkupi rasa ego akan kebanggaan diri, sehingga lupa perjalanan panjang yg kita tempuh hingga pada akhirnya sampai berdiri pada posisi puncak.

Misalkan semua kebanggaan anda pada diri anda capai pasa usia 35 tahun, saat merasa mapan akan semua hal dalam hidup anda, baik itu pola fikir, prinsip hidup, materi dan keluarga.

Namun, pernahkah anda membayangkan bahwa 35 tahun yang anda lalui itu menghabiskan nyaris 12775 hari, dan 306600 jam! Bayangkan berapa orang yang pernah kita temui sepanjang perjalanan itu?

Saya ingin berbagi bersama anda tentang sekelumit hal yang ada dalam kepala saya. Pernah satu hari saya habiskan untuk berfikir dan membayangkan berapa orang yang sudah berperan dalam hidup saya sehingga saya menjadi seperti sekarang ini.
Orang-orang yang memahatkan sejarah dalam hidup saya dan hal ini pasti terjadi pada anda juga.

Dalam lingkup terkecil adalah keluarga dekat yang sudah pasti sangat berperan, sejak lahir hingga tumbuh kembang menjadi balita, saat kita berada pada titik nol pelajaran pertama untuk hidup. Bagaimana mereka membesarkan kita.
Saya kadang ingin tahu kata apa yang mampu saya ucapkan pertama kali, atau siapa yang menuntun saya saat pertama kali berdiri dan melangkah, bahkan saya ingin tahu apa yang mereka bisikkan pertama kali pada saya.

Bahkan saya ingin tahu siapa guru yang mengajari saya mengenal huruf, membaca dan menulis, siapa orang pertama yang saya anggap teman atau musuh, orang yang pertama saya cintai dan benci.

Terlalu banyak dan memang terlalu banyak orang yang berpapasan dalam perjalanan hidup kita, entah itu hanya sekedar lewat, berhenti dan bercakap hingga menorehkan makna yang dalam pada hidup kita.
Tak dapat dihitung!

Saya kembali berfikir, apa yang menyebabkan kita bertemu dengan orang-orang, ada yang membuat kita tertarik melanjutkan hubungan yang lebih jauh, ada juga yang tidak.
Sehingga, saya sangat menyadari bahwa tak pernah ada sebuah keberhasilan yan disebabkan oleh diri sendiri.

Walau saat anda berhasil anda memang berusaha keras dengan kemampuan diri untuk menjadi berhasil. Tapi jika orang-orang tidak memberikan kesempatan untuk anda, apakah anda bisa ada pada jalan itu?

Semua memberi andil pada sejarah hidup anda. Jadi pantaskah kita menjadi ego dan membanggakan diri sendiri?

Kadek Purnami
Ubud, 13 Mei 2010.

No comments: