Tuesday, April 13, 2010

Pada Sebungkus Nasi

Aku membukanya dengan rasa lapar, dan ingin segera menikmatinya. Bau masakan khas padang ini menyeruak menyergap hidungku. Sepotong daging rendang dengan bumbu yang pekat. Aku bersiap menyantap dengan lahap. Pada suapan pertama aku tertegun.
Kepada padi yang telah menjadi beras dan nasi, pada musim manakah dia telah tumbuh, dipetik hingga di panen. Berapa peluh petani telah jatuh berbulir-bulir pada pertiwi yang basah.Mungkin suaranya nyaris hilang serak saat mengusir burung yang ingin memakan bulir padinya.
Kepada sapi yang telah menjelma menjadi daging begitu gurih pada mulutku, berapakah usiamu saat disembelihnya? Seberapa besar ketakutanmu saat pisau penjagal menyayat urat nadimu? Rintihanmu tak sebanding dengan gurih dimulutku. Adakah kau hidup bahagia semasa hidupmu menjadi sapi?
Pada cabai, bumbu rempah, sayur dan semua yang melengkapi. Seberapa jauh perjalananmu yang telah kau tempuh hingga kau bersatu disini, adakah kau tumbuh dalam kekeringan dan dikelilingi hama wereng? Namun kau melewati, berjuang menjadi unggulan.
Adakah dia yang menjual nasi ini dalam keadaan bahagia membungkus untukku?
Pada semua mahluk yang telah berkorban pada sebungkus nasi ini. Padamu aku ucapkan terima kasih dan telah menjadikannya ada untuk aku bersantap siang.

Ubud, 12 April 2010
Kadek Purnami

No comments: