Wednesday, July 29, 2009

Pohon di seberang jendela

Siang ini aku duduk di jendela kantorku memandang bukit yg terhampar luas.


Kami mengenali pohon demi pohon yg ada.


Pohon cinta.

Pohon yg telah memberi teduh terhadap sekian banyak pasangan yg sedang di mabuk asmara.
Entah sudah berapa kata cinta dan sayang yg terekam di bawah pohon itu.
Pohon yang tumbuh rindang oleh pupuk yg bernama cinta.


Seperti cinta, kadang manis kadang pahit, pohon itupun mengikuti musim, berwarna hijau dan berganti merah saat semi kemudian gugur.


Tak hanya pohon, ilalangpun tumbuh rimbun dan tinggi, menari gemulai di tiup angin.
-----


Ilalang gairah.

Di dalam semak diantara ilalang yg bergoyang, sekian banyak pasangan telah menumpahkan gairahnya.


Bibir yg saling memagut, pelukan yg bukan lagi hangat tapi panas, bra yg terjatuh lunglai, dan kancing celana yg tak lagi berfungsi.


Diantara Ilalang mereka menumpahkan gairah.
---------


Pohon pre wedding.


Pohon ini kerapkali di jadikan sandaran oleh para calon pengantin.


Sekian harapan tentang masa depan bahagia calon pengantin terekam di pohon ini, tak hanya dari balik lensa kamera.


Sekian banyak photo pre wedding yg sudah berlatar pohon ini ug dipenuhi senyum penuh harapan.

---------


Pohon berpenghuni.


Pohon yg jarang disentuh oleh manusia karena dengan radius sekian meter telah memberi aura magis.


Pohon berpenghuni tak perlu memasang tulisan jangan mendekat, tanpa itupun manusia tak berani mendekat.


Hanya makhluk halus yg tak nampak oleh kasat mata menjadikannya istana.

--------

Begitulah aku memandang sekian banyal pohon dari jendela kantorku.


3 pm dengan secangkir kopi.
Ubud,29 Juli 2009
D.purnami
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: