Ingin kuceritakan kisah sebuah pagi yang tanpa matahari.
[..dari sisi jendela tempatmu berdiri, kutatap kabut tipis menutupi bukit yang membuatnya tampak samar, tapi jelas aku tahu bukit itu tetap indah.]
Tulus kubiarkan setengah jiwaku pergi bersamamu,
agar mampu buatmu tersenyum,
agar tak gigil oleh dingin,
tak luruh oleh sepi,
tak hampa oleh kosong.
------ Setengah; sejatinya dialah seutuhnya.
Saat kau jelang hari sendiri dalam keterasingan;
Ijinkanlah aku menyandingkan tapak yang sama dalam setiap langkahmu.
menari bersamamu dalam gemulai bayang yg kau cipta
berbisik lembut dalam keheningan hati.
-- Hingga yang ada hanya dirimu yang luruh bersamaku
Tak perlu kau hitung waktu bahkan menantinya,
Karena dialah waktu yang sesungguhnya ada bersamamu.
Jika sang pencinta bertanya, untuk apakah dia terikat ?
Hanya untuk sebuah waktu yang ingin dinikmati bersama
hingga akhir nafas
Ingatlah,
Matahari tak akan pernah sendiri menandai waktu,
Bulan dengan setia akan mengganti siangmu menjadi malam.
Dialah seutuhnya waktu.
d.purnami
4 Februari 2009
Friday, February 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment