Thursday, December 18, 2008

Sajadah

Dia lelaki paruh baya, pekerjaannya hanya tukang kebun. Dialah tulang punggung keluarganya. Hidupnya jauh dari sederhana, bagiku teramat sederhana. Dia jarang berbicara, entah dia memang pendiam atau tak tahu apa yang mesti dibicarakannya.

Aku selalu menyapa duluan ketika melewatinya, aku bukan majikannya, aku hanya tamu yang menumpang nginap di rumah tuannya.

Ketika adzan magrib mengumandang aku beranjak ke dapur untuk membuat secangkir teh. Pintu dapur coba kubuka namun agak tersendat, akupun melongokkan kepala melalui pintu.

Dalam lorong dapur yang sempit, kulihat dia bersimpuh menghadap kiblat, melakukan sholat dengan khusuknya. Aku tertegun lama menatap sajadahnya, bukan permadani dari yordania, melainkan hanya selembar koran bekas.

Ya Tuhan, kembali kau perlihatkan padaku bahwa aku cukup beruntung.

Sholat itu niat dan ketulusan. Tuhan tidak akan melihat sajadah yang kamu pakai, ataupun pakaian yang kamu gunakan. Tapi Tuhan melihat ketulusan hambanya.

18 Desember 2008
Surabya
d.purnami

No comments: