kata-katanya bagai sebuah maklumat
menghunus tajam menyayat hati
lelehkan air mata yang tak seharunya jatuh
melemaskan seluruh saraf
berharap aslah dengar
atau salah ucap
sekedar guyonan di siang hari
tuk usir penat
mata beradu
saling yakinkan diri
hanya lelucuon intelektual
mencoba terbahak
tetapi tak ada yang lucu
yang tersisa kelu
ketika yang didengar tak salah kata
coba tenangkan diri
berkata dalam hati
dia hanya manusia biasa
sekedar ramalan didukung data dan fakta
bicara berdasar diagnosa
dia bukan penentu
***d.purnami, mei 2007
Sunday, May 6, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment