Thursday, May 3, 2007

Bangku panjang stasiun

malam kian pekat

aku masih terduduk di bangku panjang stasiun

menanti kereta terakhir yang lewat

berharap kau ada disana


entah sudah berapa puisi yang tercipa

terangkai dalam indah dan perihnya kata

mengenang cerita lalu tentang kita

dalam bangku panjang stasiun


tak ada kereta lagi yang datang

dingin telah menusuk tulang

syal merah kukalungkan

beri dekapan hangat


mentari telah merekah

kau tak ada di kereta terakhir itu

bangku disisiku telah terisi

Tapi bukan olehmu


*** d.purnami.
Ubud, April 2007

No comments: