Thursday, December 27, 2007

Hujan di Bulan Desember

Pada sebuah pagi yang menyambut

Mentari hangatkan bumi

Dedaunan berayun menghantarkan angin

Seekor anjing bergeliat malas enggan tuk beranjak

Dan kami para manusia hendak memulai cerita kehidupan.

Ku menatap sawah hijau yang membentang

Merasakan tiupan semilir angin

Dan gemericik air yang mengalir

Nyanyian burung bagai bait nada yang indah

Terbang rendah mencari makan

Sebuah pagi yang indah

Kutelusuri setapak demi setapak tanah sawah ini

Saya terdiam dan bertanya dalam hati

Mampukah saya menjaga alam yang indah ini

Sayapun menunduk malu atau entah apa

Belum banyak hal yang dapat kulakukan

…. Idep Demosite 5-9 november 2007

Sekeping cerita bersama sahabat.

------------------------------------------------

Wisnu telah membasuh pertiwi selama lebih dari 2 minggu, tumbuhan dan tanah menjadi basah memberikan kesegaran jiwa. Pepohonan seolah bersorak girang setelah kemarau yang cukup panjang.

Aktivitas memang sedikit tersendat, dan waktu saya menjadi lebih banyak untuk duduk terpaku dibalik jendela memandangi rinai hujan yang bagai jarum perak menghunus. Air sungai mengalir deras di bawah kamar, memang tak terdengar romantis seperti biasanya. Sayapun menjadi sedikit cemas jika terjadi banjir.

Kopi pun telah dituang untuk cangkir yang kedua, hujan belum juga reda, besok adalah natal, saudara umat kristiani tentunya juga sedang bersuka cita menyambut hari yang damai. Atau seorang sahabat yang sedang bahagia merayakan hari ulang tahunya. Ya semoga semua berbahagia.

Sambil mengetik saya memperhatikan telunjuk saya yang masih terasa sakit, cidera ringan waktu simulasi penyelamatan korban. Saya teringat dengan teman-teman sukarelawan penanggulangan bencana di nusa ceningan, nusa lembongan, tegalalang, dompu, rembang, aceh. Teman nampaknya kita sudah harus bersiap sedia menjadi tim relawan jika bencana datang menghampiri. Hujan semakin deras di bulan Desember.

d.purnami

24 Desember 2007

No comments: