Diatas sebuah meja kayu yang berhiasakan setangkai lily putih.
Secangkir kopi ditemani boneka beruang yang bernama Lasso.
Dipandanginya lamat-lamat yang seukuran telapak tangan.
Seolah mengerti apa yang terfikir olehnya.
Tersenyum dia sendiri.
…………………………………………………..
Lagi dan lagi dia bergulir ke masa lampau
Lasso adalah teman kecilnya yang sempat di abaikannya.
Lama sekali waktu itu berlalu, kini kembali lagi di bongkar dari gudang.
Dia hanya mencari Lasso yang setangkup kecil.
Dulu boneka itu tak bernama, baru kali ini diberi nama, itupun diambil dari nama belakang salah satu penyayi lelaki yang dipujanya.
Kini Lasso sangat berarti baginya,
Memberi bau dan rasa nyaman yang berbeda.
Juga sebuah kisah indah bagi perempuan yang kini tak kecil lagi
*** d.purnami
Agustus 2007
No comments:
Post a Comment