Rambutnya kian memutih
Kerut kedukaan tegaris jelas pada dahinya.
Mungkin hatinya telah sesak oleh kisah hidupnya.
Hanya ingatan kuat yang dibanggakannya,
Hal yang mampu mengenangkan perjalanannya.
Dia seorang yang tersisa dari sebuah garis keturunan.
Ayah, ibu, kakak dan adiknya semua telah dipujanya sebagai leluhur.
Dia merasa tak cukup adil kenapa dia menjadi yang terakhir. Bersama sisa keluarga yang diturunkan.
Dia merasa dihianati dan ditinggal.
Dengan mata yang basah dia bertutur tentang waktu yang dikenangkannya selalu.
Memang ada yang harus ditinggal untuk mengenang.
Begitulah penutur tua yang tertinggal, tak menikmati hari ini, namun menghabiskan waktu mengenangkan masa lampaunya.
Ambi-ambilah aku,
Agar dapat berkumpul dengan mereka.
Begitulah doanya setiap saat.
Ubud 11 februari 2010
Untuk pamanku.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Thursday, February 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment