Waktu; lagi-lagi saya terpukau oleh yang namanya waktu. Selain kata cinta, nafas, nadi, kata waktu bagi saya sangat dasyat. Menghipnotis semua mahluk yg berakal dan berbudi.
Bagaimana tidak, hanya waktu yg menjadi saksi atas bertumbuhnya hidup fisik, fikiran dan firasat.
Kenapa ada terompet, pesta, harapan baru, tekad dan semangat baru tiap menyambut tgl 1 januari? Karena waktunya telah tiba.
Jadi mungkin seperti mengikuti jadwal saja utk selalu beresolusi, berharap tiap awal tahun.
Sedikit perlu penyadaran diri, bahwa tanpa disambut, dirayakan dan dipestakan, tanpa dilepas matahari sore 2009 dan disangsong matahari 2010,
waktu tetap berjalan.
Tanggal 31 desember akan tetap lewat, karena tak ada lagi yang bersepakat ada nama bulan lain lagi setelah desember. Kita semua menerima dan sepakat kembali berhitung bulan januari bertanggal 1 bukan tgl 32. Begitulah kita semua hapal dan meresapkan siklus waktu yg dasyat ini ke dalam diri manusia.
Apa makna selamat tahun baru ?
Apakah selamat membuat harapan baru? Hidup yg lebih baik dr sebelumnya?
Atau semoga selamat melewati th 2010?
Apapun maknanya tetap sah dan boleh-boleh saja.
Memandang subuh;
melihat bulan tergantikan oleh matahari, menyaksikan bintang yg bersinar menjadi lenyap dan digantikan oleh berkas cahaya matahari, mendengar ayam berkokok, burung berkicau tanpa paham yang namanya detik waktu.
Merasakan udara basah yg menjadikannya embun di pagi hari.
Semua itu terjadi saat manusia terlelap. Apakah kita terus harus merasa hebat?
Semoga semua selamat di tahun 2010, dan tersadar oleh waktu kita yang semakin hari semakin sedikit. Bahwa tubuh manusia dibuat terbatas oleh waktu.
Tak berlebihanlah jika kita eling saudaraku.
Semoga selamat melewati th 2010.
Salam kasih embun pagi.
D.purnami.
30 desember 2009
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Wednesday, December 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment