Aku adalah seorang perempuan yang lahir dari rahim seorang ibu
Sama sepertimu.
Namun bedaku,
Akulah orang yg baru lahir yg langsung menanggungkan dosa,
Telah menorehkan rasa sakit mendalam kepada semua yang mencintanya atas kepergiannya
Dan dia adalah seorang perempuan mulia yang memilih jiwanya hilang untuk menghadirkanku di jagad ini.
Tak hanya aku yg menangis saat di lahirkan, isakan keluarga, dan orang sekampung mengiringi kelahiranku. Tangisan yang ternyata bukan untuk menyambutku, tapi mengantarkan kepergian ibuku.
Itulah hari pertama aku membuka mata, menghirup nafas dan mengenal bumi dan manusia.
Begitulah mereka menyambutku.
Nyaris setiap hari wajah murung dan air mata jatuh ketika mereka menggendongku. Berbulan-bulan waktunya, dan mereka terus menghadirkan eskpresi tersebut.
Dan akupun mengenalnya sebagai tanda sapaan.
Bulan mati - adalah hari kelahiranku, tak ada seberkas sinar yg terpancar dari bulan. gelap.
Meninggalnya ibuku adalah kehilangan pertamaku.
Si pembawa sial adalah panggilanku dari dua kakak perempuanku. Mereka membenciku amat sangat karena akulah mereka kehilangan ibu.
Aku tumbuh dikucilkan, dan hanya disayang oleh nenekku.
Dia mengasuhku hingga aku berusia 13 tahun, dan akhirnya meninggal karena sakit.
Ayahku kemudian menitipkanku di adik perempuannya, dia tak begitu sehat, menderita kanker rahim. Tak sampai 3 tahun aku bersamanya diapun meninggal.
Aku diambil kembali bersama ayahku, dan dua kakak perempuanku.
Kamipun hidup tak rukun. Ayahkupun sakit-sakitan hingga tuhanpun memanggilnya.
Begitulah mereka satu persatu meninggalkanku.
Hitam bintangku mengambil semua orang yang kucintai.
Aku ingin membuat sempurna hitamku.
Tiga perempuan yatim piatu dan seorang yg dikucilkan.
Biar biarlah dua kakak yang tak mencintaiku tersebut kulenyapkan saja.
Cukup kudorong pada sumur tua yang dibuat ayahku.
Biarlah malam ini sempurna hitam bintangku.
3 oktober 2009
D.purnami
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Saturday, October 3, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment