Dengan nyalanya yang kecil,
teguh ingin menerangi seluruh ruang
sesekali meredup diterpa tiupan angin
bersabar meleleh dalam hitungan waktu
hingga tak bersisa.
Dengan nyalanya yang kecil,
berjuang dalam pekat malam
membawa amanah tuk menerangi
walau luluh seiring detik
Dalam nyalanya yang kecil
dia begitu merindukan Obor
tempatnya dulu meminta api
yang menjadikannya lilin.
Obor sang panutan lilin
pernah menerangi seisi rumah yang tak hanya ruang saja
beri terang pada rumah yang bergempita
berdiri kokoh dengan nyala besar.
Ingin lilin seperti Obor
namun apa daya ia hanya sebatang lilin kecil
dengan nyala sebatas ruang
yang hanya mampu menampakkan bayang.
Kini lilin sendiri dalam ruang itu
menunggu waktu tuk meleleh.
dengan ditemani bayang.
Dalam pekat,
Lilin kecil begitu merindukan Obor.
d.purnami
11 April 2008
Miss u dad.
No comments:
Post a Comment